Thursday 5 January 2017

Pengertian TCP dan UDP

1. TCP
        Transmission Control Protocol (TCP) yaitu salah satu jenis protokol yang dapat membuat kumpulan PC bisa berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (network). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model surat keterangan OSI atau contoh DARPA) yang berorientasi hubungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). 
TCP dipakai untuk pelaksanaan-aplikasi yang memerlukan keandalan data. 

Awal Keberadaan TCP
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg sudah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan dalam rentang terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya dalam tahun 1969 dimulailah riset terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara sasaran-sasaran penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD membutuhkan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua network.
2. Meninggikan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi wan (Wide komplek Network) yg sudah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.

Ciri TCP
Ciri dari TCP misalnya adalah : 

1. Reliable berarti data dikirim ke tujuannya dalam suatu urutan semisal ketika dikirim.
2. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi wajib  melakukan perundingan   untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan memakai proses terminasi hubungan TCP (TCP connection termination).
3. Full-duplex: buat setiap host TCP, hubungan yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni rute keluar serta jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk
4. memiliki layanan flow control: buat mencekal data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang berakhir dengan  membuat “macet” jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara kontinyu memantau serta membatasi total data yang dikirimkan dalam satu waktu. Buat mencekal pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control pada pihak penerima, yang mengindikasikan total buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
5. Melaksanakan segmentasi terhadap data yang tiba dari lapisan pelaksanaan (pada DARPA Reference contoh)
6. mengirimkan paket secara “one-to-one“: hal ini karena memang TCP harus menjadikan sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi supaya saling dapat berkomunikasi. TCP tak memberikan fasilitas pengiriman data secara one-to-many.

Langkah Kerja TCP/IP
Adapun tahap-tahap langkah kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :

1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke pada bagian-bagian mini   yang sejalan dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data itu akan dikirimkan.
2. Dalam lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan fakta header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai balik  kebagian-bagian data itu jika sudah sampai pada tujuannya, serta sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut ditransfer kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri dalam datagram itu.
5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melaksanakan proses-proses perhitungan, beliau menyelidiki perhitungan checksum yang sama dengan data yang diraih.
7. Jika kedua perhitungan tersebut tak cocok berarti terdapat error sewaktu distribusi dan datagram akan dikirimkan balik .

Keunggulan TCP/IP
Beberapa kelebihan TCP/IP dibanding protokol yang lain misalnya: 

1. TCP/IP yaitu protokol yang dapat diarahkan. Artinya dia dapat mengirimkan datagram melalui rute-rute yang telah ditentukan yang lalu. Hal ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas pada network, serta dapat membantu apabila network mengalami kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
2. Mempunyai prosedur distribusi data yang handal serta efisien.
3. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis peralatan keras atau perangkat lunak lain tertentu.
4. Karena mempunyai sifatnya yang terbuka, TCP/IP dapat mengirimkan data antara sistem-sistem komputer yang berbeda yang melaksanakan pada sistem-SO yang berbeda pula.
5. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat dijalankan pada network Ethernet, Token ring, X.25, serta bahkan melewati sambungan telepon.
6. TCP/IP memakai alur pemberian alamat yang umum, maka semua sistem dapat mentransferkan data ke alamat sistem yang lain.

Kegunaan TCP
beberapa kegunaan dari TCP adalah : 

1. Menyediakan komunikasi logika antara proses aplikasi yang berjalan dalam host yang berbeda
2. Protokol transport berjalan dalam end systems
3. Pengiriman arsip (arsip transfer). File transfer Protokol (ftp) memungkinkan pengguna PC yg satu buat dapat mengirim ataupun menerima arsip ke PC jaringan. Karena kasus keamanan data, maka File Transfer Protocol seringkali membutuhkan nama pengguna (username) serta sandi, meskipun banyak juga File Transfer Protocol yg dapat diakses melewati anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spek File Transfer Protocol)
4. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna PC dapat melaksanakan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu network. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna memakai komputernya menjadi perpanjangan tangan dari komputer jaringan itu.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)
5. Computer mail. Dipakai buat menerapkan sistem elektronik mail.
6. Network file System (NFS). Pelayanan penggunaan file-arsip jarak jauh yg memungkinkan klien-klien buat menggunakan arsip-arsip pada komputer network jarak jauh walaupun file itu disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)
7. Remote execution. Memungkinkan pengguna PC untuk menjalankan suatu program didalam PC yg berbeda. Biasanya berguna apabila pengguna menggunakan PC yg terbatas, adapun ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Terdapat beberapa jenis mengendalikan dari jarak jauh execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, adalah yg dapat dijalankan pada system komputer yg sama serta ada pula yg memakai “prosedure mengendalikan dari jarak jauh call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan digunakan di system PC yg berbeda. (menjadi contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)
8. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menerangkan tentang penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.)

Manajemen sambungan TCP :
dalam saat Setup sambungan
1. Client mentransferkan kontrol TCP SYN ke server, dengan memberikan sequence number alias.
2. Server request TCP SYN, dan membalasnya dengan kontrol SYNACK.
     -ACK yang mengutarakan telah meraih SYN.
     -Mengalokasikan buffer.
     -Menghasilkan sequence number buat ke client.

Pada saat Menutup sambungan
1. Client mengirim kontrol TCP FIN ke server
2. Server menerima FIN, dan membalas dengan ACK. Menutup sambungan dan mengirimkan FIN ke client.
3. Client menerima FIN dan membalas ACK
    -Masuk pada masa menunggu balasan ACK terhadap dari server
4. Server meraih ACK dan sambungan tertutup.

Header TCP
Ukuran dari header TCP adalah bermacam-macam, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan pada gambar serta tabel berikut. Ukuran TCP header paling mini   (ketika tidak terdapat tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. HeaderTCP-2 

Port TCP
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Angka-nomor di bawah angka 1024 adalah port yang umum dipakai serta diputuskan oleh IANA (Internet Assigned Number Authority). Tabel berikut ini menjelaskan sebagian port TCP yang telah umum digunakan. 
Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki angka port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP buat protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol application layer yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak wajib  sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan angka 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) memakai port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol itu sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menjelaskan sebuah angka port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal itu mampu membingungkan (ambigu). PORTtcp-1 

aplikasi yang menggunakan TCP
a. World Wide site
pelaksanaan ini dalam prinsipnya mirip dengan pelaksanaan gopher, adalah penyediaan database yang dapat digunakan tidak hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara, video. Penyajiannya pun dapat dilaksanakan secara live. Dengan demikian, jenis berita yang dapat disediakan sangat banyak serta dapat dibuat dengan menu yang lebih menarik. Hal ini dikira-kira lantaran web menggunakan teknologi hypertext. Karenanya, protokol yang dipakai untuk aplikasi ini dikenal dengan nama Hypertext-transfer-protocol (HTTP). 

b. Archie
aplikasi ftp memungkinkan kita mengirim arsip dari manapun di seluruh dunia. Hal itu dengan anggapan bahwa kita sudah mengetahui lokasi di mana file yang kita cari berada. Namun jika kita belum mengetahui di mana arsip yang kita cari berada, kita memerlukan aplikasi buat menyokong kita mencari di mana arsip itu berada. 
Cara kerja Archie dapat dijelaskan sebagai berikut. Server Archie secara berkala melaksanakan anonymous ftp ke beberapa File Transfer Protocol Server dan mengambil keterangan daftar semua arsip yang terdapat dalam File Transfer Protocol Server tersebut. Daftar ini disusun dari letak arsip pada direktori/sub direktori, sehingga mudah buat menemukan arsip tersebut. File-arsip yang berisi daftar file tiap ftp Server ini merupakan database dari Archie Server. Jika ada query ke Archie Server yang menanyakan suatu arsip, server mengendus dalam daftar tadi dan mentransferkan seluruh jawaban yang bertautan dengan arsip itu. Kabar yang diberikan yaitu alamat File Transfer Protocol Server yang memiliki arsip tersebut dan letak arsip tersebut pada struktur direktori. 

c. Wide area Information Services (WAIS)
WAIS adalah salah satu servis dalam internet yang memungkinkan kita mengendus melalaui materi yang terindeks serta menemukan dokumen/artikel berdasarkan isi artikel itu. Jadi pada dasarnya, WAIS memberikan fasilitas buat mengendus artikel yang berisi kata-ungkap kunci yang kita ajukan sebagai dasar pencarian. 
Pelaksanaan WAIS secara umum berbasis text. Buat membuat suatu dokumen dapat dicari melalaui WAIS Server, wajib  dibuat terlebih dahulu index dari dokumen itu. Setiap kata dalam dokumen tersebut diurut serta dihitung jumlahnya. Jika ada query dari client, index akan diperiksa serta hasilnya, adalah dokumen yang memiliki kata-ungkap tersebut diperlihatkan. Karena kebolehjadian ada banyak dokumen yang memiliki ungkap-ungkap yang kita ajukan, maka sebagian dokumen yang mempunyai kata kunci itu diberi poin/nilai. Dokumen yang paling banyak mengandung kata-imbuh kunci akan mendapat poin tertinggi. Dengan demikian, user mendapatkan fakta kemungkinan terbesar dari bebarapa dokumen yang mengandung kumpulan imbuh yang diajukannya. 

d. FAX di InternetMesin FAX menjadi pengirim dan penerima kabar tercatat melalaui telepon sekarang hampir dimiliki oleh semua kantor. Melalaui gateway Internet FAX, distribusi FAX dapat dilakukan melalaui e-mail. Gateway akan menerjemahkan pesan e-mail itu dan menghubungi mesin FAX tujuan melewati rute telepon secara otomatis. Tentu saja, penggunaan untuk ini terbatas (private). 

2. UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, yaitu salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tak andal (unreliable), tanpa sambungan (connectionless) antara host-host dalan network yang memakai TCP/IP. 

Ciri UDP
ciri dari UDP diantaranya, adalah : 
1. Connectionless (tanpa hubungan): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilaksanakan proses perundingan   koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
2. Unreliable (tak tangguh): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang dalam rentang pengiriman. Umumnya, protokol lapisan pelaksanaan yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan fasilitas keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan memakai waktu yang telah dituliskan.
3. UDP memberikan mekanisme untuk mentransfer pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di pada sebuah host dalam jaringan yang memakai TCP/IP. HeaderUDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.

Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan pada beberapa tugas berikut: 

1. Protokol yang “ringan” (lightweight): untuk menghemat sumber daya memori serta prosesor, beberapa protokol lapisan pelaksanaan memerlukan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan pelaksanaan Domain Name System.
2. Protokol lapisan pelaksanaan yang mengimplementasikan layanan keandalan: apabila protokol lapisan aplikasi memberikan layanan kiriman data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditenderkan oleh TCP pun sebagai tak ada. Contoh dari protokol semisal ini ialah Trivial arsip transfer Protocol (TFTP) serta Network file System (NFS)
3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
4. Transmisi broadcast: karena UDP adalah protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka pengiriman broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa sasaran dengan memakai alamat multicast atau broadcast. Hal ini perbedaan nyata  dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama pada protokol NetBIOS Name layanan.

Kelemahan UDP
1. UDP tak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering adalah tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan pelaksanaan yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tak memberikan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran mini   (tidak lebih besar dari nilai Maximum kiriman Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Lantaran, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibanding nilai MTU, paket data yang dikirimkan dapat saja terpecah menjadi sebagian fragmen yang berakhir dengan  tak jadi terkirim dengan benar.
3. UDP tidak memberikan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

Header UDP
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap. 

Port UDP
seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan berita antar host, yang disebut dengan UDP Port. Buat menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi wajib  memberikan alamat IP dan angka UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi menjadi sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan angka yang unik, seperti halnya TCP, namun  meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas. 

Kelemahan UDP
1. UDP tak memberikan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan pelaksanaan yang berjalan di atas UDP.
2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke pada segmen-segmen data, semisal yang terjadi pada protokol TCP. Lantaran itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mentransferkan data yang berukuran mini   (tidak lebih besar dari nilai Maximum transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data itu ditransfer. Karena, apabila ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibanding nilai MTU, paket data yang dikirimkan dapat saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
3. UDP tidak memberikan mekanisme flow-control, semisal yang dimiliki oleh TCP.

yang memakai UDP:
dipakai untuk multimedia streaming, yang sangat memberikan toleransi kehilangan segmen cukup baik serta yang sangat tidak sensitive terhadap kerusakan atau kehilangan segmen 
Contoh protokol pelaksanaan yang memakai UDP : 

1. Domain Name Service (Domain Name System) 53
2. Simple Network Monitoring Protocol, (Simple Network Management Protocol) 161, 162
3. TFTP (Trivial file kiriman Protocol) 69
4. SunRPC port 111.

Sekian dan Terima kasih kunjungi terus http://infoterkini404.blogspot.com/

0 komentar

Post a Comment